Happy Mom's Day



Tepat TanggaL 22 Desember kita selalu merayakan Hari Ibu...

hmmmzzz... kenapa tidak ada hari Bapak yaaa... Kasian Para Bapak...xixixixix




Lihat dech betapa besar peng
orbanan seorang Ibu....

Ibu Ibu Ibu yang selalu menantikan kehadiran kita dalam rahim nya yang mengandung kita selama 9 bulan lamanya menggendong kita dalam cengkraman rahimnya membawa kita kemanapun beliau pergi bahkan kadang kita sedikit nakal dengan menendang2 perut Ibu.. uuhhh... dan Si Ibu hanya akan tersenyum. Kemdian detik demi detik kelahiran kita beliau harus mempertaruhkan Nyawanyaa untuk seorang anak yang amat disayanginya, perjuangan antara hidup dan mati seorang wanita adalah ketika melahirkan. Jika seorang Ibu meninggal saat melahirkan maka Surga lah bayarannya. Mulia sekali yaaa... :) aLhamduLiLLah aq lah sang calon Ibu... *nyelipin Doa aaahhh... "Ya ALLAH semoga Engkau memberikan amanat kepada kami untuk menjadi orang tua.. Amiiieenn (Kamii?? Bapaknya siapa yaaa...xixixiix) Saat si mungil lahir ke dunia beliau akan merawat kita dengan penuh kasih sayang tanpa pernah mengharap pamrih dan berkeluh kesah. Akan selalu bangun di tiap tidurnya hanya untuk menyusui dan mengganti popokmu yang basah sehingga kamu akan tidur dengan nyenyak, akan bangun hanyak untuk memanjakanmu dengan meninabobokan kamu dalam gendongannya karena kamu ketakutan akan angin petir dan malam hari. Beliau adalah orang pertama yang mengajarimu memanggilnya "Ibu... Mama.. Ummi.. Bundaa.." dan banyak sapaan buat ibu yang laennya. Beliau yang mengajari mu pertama tentang dunia. Dan kamu adalah satu-satu nya perhiasan terindah bagi Ibu mu.... Subhanallah sungguh MuLia seorang Ibu dan sungguh moment yang sangat sayang untuk dilewati menjadi Ibu...

Tapii.......Sekarang....Cukup prihatin juga jika melihat seorang anak yang hanya dirawat oleh bebi sitter nya, bebi sitter yang mengajarinya berkata Ibu.. (*hadoooww jangan2 manggil bebi sitternya ibu,, masi mending, klo disangka bebi sitternya itu Ibunyaa... Nah Lhooo... ??? salah siapakah gerangaaannnn... ??? ) Wanita - Wanita jaman sekarang lebih senang dipanggil sebagai "karier woman.." yeeeeaaahh... lebih idealis mungkin lebih ngetop paling dan setidaknya mereka bisa berdiri sejajar bersama suaminya mungkin karena mereka (wanita) juga ikut serta dalam Pemasukan anggaran belanja rumah tangga.. Prikitiiiiwwww... Lha gimana kalo ndak ikutan kerja mana bisa kita menutupi kebutuhan keluarga. Dari aku cuman :) -enough- meski banyak penjabarannya saya tidak mau mengupasnya disini.

ALangkah Lebih baiknya dan Lebih mulianya seorang wanita Jika dia mampu menjadi seorang Ibu bagi anak-anak nya menjadi Istri bagi suami nya dan menjadi karier woman ditempatnya bekerja. Muantapz gaaann... two thumbs Up. aQ yakin wanita jaman sekarang lebih kuat lebih mandiri tidak kekurangan pendidikan ada banyak media untuk mendapatkan pendidikan ada banyak majalah ada banyak situs online ada banyak banged pelajaran yang bisa wanita pelajari dimanapun (jika dia mau). Juga pastinya Wanita jaman sekarang mempunyai Akhlak dan Fiqih yang lebih dari pada jaman siti Nurbaya. Sehingga mereka akan lebih mahir dalam membina rumah tangganya, mengatur keuangan keluarganya juga memberikan kasih sayang sepenuh hati bagi keluarganya dan mengajari anak-anaknya dengan sejuta ilmu. NICE :)


Ibuku.... hmmmzzz aq ndak punya Ibu tapi aku punya Ummi dan Abbi tentunya.. :)

beliau dulu sangat menantikan kelahiran seorang anak perempuan bertahun-tahun menantikannya, karena empat kali mengandung keluarnya Laki mulu.. ( maklum jaman dulu belum ada USG jadi tahu kelaminnya pas udah mbrojol... huuueee.. ) Dan suatu ketika di kehamilannya yang kelima beliau melahirkan seorang anak perempuan mungil nan cantik jelita bak Putri raja salem...hehehehe berada ditengah2 keluarga yang menantikannya sepanjang tahun sangat menyenangkan.. Tapi itu hanya berlangsung selama beberapa hari karena secara tiba-tiba Ibu saya sakit dan harus di bawa kerumah sakit di luar kota diindikasikan harus diamputasi kakinya waktu itu. hebat banged cobaan buat beliau, namun dari pihak keluarga meminta tidak untuk diamputasi mencari cara lain yang lebih efisien dan akhirnya bukan kakinya yang diamputasi melainkan adalah jari jemari mungilnya yang diamputasi. hampir enam bulan lebih belaiu berada di rumah sakit jauh banged untuk dapat menjangkau gadis mungil nya yang bertahun-tahun beliau nantikan, Dan berjuang dalam ruang operasi selama kurang lebih 3 kali... Subhanallah...Beliau Lah ummi ku.. Kawan

Dan saat beliau pulang ke rumah gadis kecilnya bukan lagi bayi merah dengan lipatan kain yang bisanya cuman nanggis ajaa.. Gadisnya sudah pakai Rok katanya dan ketakutan waktu pertama melihat Ummi nya pulang dan ingin sekedar menciumnya.. :) Yang hanya beberapa saat merasakan susu Ibu, merasakan dimandikan dan digantikan popoknya oleh sang Ibu.. Tapi bukan hanya itu, Ibu ku selalu membimbing dalam hidup aku sampai aku tumbuh dewasa seperti sekarang ini. Beliau selalu mendidikan kekuatan dalam diri aku meberikan pelajaran Hidup dan suka memarahi aku tentunya kalo aku berbuat salah. -Luv Yu Miii- :)

Aq belum bisa membalas semua kasih sayang mu padaku, aq masih manja masih nakal dan masih penuh dengan emosi.. Ummi Ummi Ummiii begitu banyak beban derita yang engkau tanggung dalam hidup ini. Berjuang membesarkan anak-anak sendirian, menanggung beban Hidup beban emosi, menghadapi berupa-rupa corak sifat tingkah anak-anaknya Subhanallah sungguh sangat besar arti mu dalam hidup aku. Dengan berjalannya waktu sedikit demi sedikit aq lebih mengerti perasaan beliau... Apapun itu akan aku lakukan hanya untuk membuat mu tersenyum..

Dalam ikatan emosi pun secara tidak langsung kita akan menyayangi dan mencintainya apalagi ditambahkan lagi dalam beberapa hadist dan ayat-ayat ALLAH tentang begitu mulianya seorang Ibu...

Sabda Rasulullah SAW :
Hendaklah kamu berbuat baik kpd ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu kemudian bapakmu kemudian orang yg terdekat dan yg terdekat” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 3, Abu Dawud No. 5139 dan Tirmidzi 1897, Hakim 3/642 dan 4/150 dari Mu’awiyah bin Haidah, Ahmad 5/3,5 dan berkata Tirmidzi, “Hadits Hasan”]

Disebutkan diatas 3 kali penyebuatan Ibumu, Ibumu, Ibumu maka Ibu mempunyai kedudukan lebih tinggi dari seorang Bapak dimata anak-anaknya.


Syurga mu ada ditelapak kaki Ibu Kawan... bergeaslah... :)

0 komentar: