JauH diMata dekat Di Hati


Sedari sore semarang sudah di guyur seakan langit tahu kala hatiku juga sedang dirundung oleh mendung langitpun ikut mewakilinya. Seakan tak mengenal hari esok, sore itu diiringi hujan deras dengan langkah pasti aq (dibantu oleh mas .red) menerabas tanpa mengenal dingin disebuah toko dengan sigapnya aq mengambilnya ke kasir langsung bayar. Tiba ditempat parkir tak pernah ku pikirkan sebelumnya dibenakku ada sebuah benda yang sangat aq sukaai dan aq ingin menghadiahkannya juga. Ya itulah dia si merah merona. akhirnya aq mendapatkan semuanya hal yang sebenarnya sangat tidak mungkin aq dapatkan (secara nda punya duit bo,,,,,). Aq paling tidak bisa dengan hal-hal yang berbau hadiah atau apapun bentuknya dari milih kertas kado bungkus lipet hiasan (wah bukan aq banged dech itu,,,) Dengan CINTA aq bisa melakukannya, aq bisa melipat kertas membungkusnya aq bisa merangkaikan imajinasiku, memang hasilnya tidak sebagus dari tangan-tangan ahli para seniman yang mempunyai daya imajinasi tinggi, tapi aq bersyukur banged bisa membentuknya seperti itu (meskipun berantakan tetap seneng kok,,,). Waktu bergulir semakin cepat gerimis pun semakin deras dengan bergaungnya adzan Maghrib, yah adzan maghrib sehabis itu dirinya berpisah dengan keluarganya untuk pertama kalinya mencoba menjelajah sebuah kota yang sedikit lebih menjanjikan, disaat bersamaan pun jantungku seakan berlari. Berlari kencang sekali tak ada hentinya. Aq bersama teman-temanku datang menemuinya di stasiun tepatnya di Tawang sekitar puluk 19.00 dia dan keluarganya sudah menunggu di Masjid. Inilah dia detik perpisahanku dengannya, lucunya kami pun tak bisa berbuat apa-apa hanya menunggu waktu yanag akan segera memisahkan kami dalam jarak yang tidak dekat (baru di Metro sech) tapi itulah kali pertama kami jauh dalam jangka yang lama. Detik yang tak kita nantikan akhirnya datang juga disitu di pinggi kereta itu aq dan keluarganya menungguinya akan segera menuju keberangkatan. Tapi yang jadi masalah dirinya belum membeli Tiket dirinya mempercayakan pada sepupunya yang akan mengurusnya, tapi,,,,apalah daya nasib seseorang ternyata tidak sesuai dengan yang kita rencanakan jalan kereta tak semulus apa yang kita harapkan. Didepan aq dan bapakya dia tidak jadi naek kereta jam 20.05 dia gagal. Kami pun menangis, aq segera berlari menggapainya tapi apa daya tak bisa. keluarganya hanya duduk dan aq melihatnya menitikkan air mata, air mata kasih sayank yang sangat dari seorang ayah yang tak pernah aq lihat sebelumnya tanpa dia tahu klo ayanknya menangis, benar-benar menitikkan air matanya hanya untuk sang pemuda didepan sana pemuda yang dipercaya sebagaia putra pertamanya. hatiku pun hancur seakan tercabik-cabik oleh ketidakpastian. Seakan tak kuat menahan iba sang ayahpun akhirnya berpamitan untuk pulang, lebih baik dia menangis tanpa seorangpun mengetahuinya dari pada dia harus melihat putra kesayangannya kecewa. Aku tetap menungguinya untuk keberangkatan selanjutnya jam 21.00 tapi hatinya terlanjur tersayat pisau yang secara tidak sengaja singgah dihatinya jadi aq pun tak berarti dihadapannya saat itu dan keadaaan yang tidak mendukungku untuk tetap disitu saat itu karena sudah larut. Dengan langkah penuh harap untuk sebuah kepastian tapai ternyata aq tak mendapatkannya karena aq mendapatinya telah tersayat. Aq pun pulang penuh dengan sayatan,,,,,(mewek.red). Tapi ada sedikit kebahagian dalam hatiku, karena aq berhasil mengingatkan cita-cita yang selama ini kami idamkan aq bawakan itu ikut bersamanya. Dan kami pasti akan meraihnya bersama karena kami selalu memohon kepada Nya untuk kemudahan pada kami. ALLAH akan selalu bersama kami,,,,apapun keadaan kami esok aq yakin ALLAH MAHA TAHU apa yang baik bagi kami dan apa yang buruk bagi kami. JUst BeLieve ALLAH